Blogger templates

Cute Custom Designs

Senin, 30 Juni 2014

Cerita Pendek "Sahabat Lebih Baik daripada Cinta"

Hai, namaku Natali Anarsya. Orang-orang sering memanggilku Chaca. Aku duduk di bangku SMP kelas 8. Tepatnya kelas 8A di SMP Nusa Harapan.
Aku memiliki banyak teman disana, tapi teman yang paling akrab denganku ada 2, Felia dan Linda.
Di kelas 8A, aku menyukai seorang cowok yang bernama Alif, dia adalah anak yang baik, sopan, pintar dan sholeh.
Suatu siang Alif menghampiriku,
“Hai!” sapanya
“Hai juga” jawabku
“Em, maukah kamu menemaniku ke toko buku, besok?” tanyanya
“Aku?”
“Iya kamu”
“Kenapa harus aku? kan banyak yang lain”
“Begini, kamu ini kan suka membaca, jadi aku kira kamu bisa membantuku mencari buku-buku yang bagus” jelasnya
“Oh begitu, baiklah. Kapan?”
“Besok, sepulang sekolah . Aku tunggu di depan pintu gerbang sekolah,”
“Oke!” jawabku
Senang sekali rasanya hati ini, saat dia memintaku untuk menemaninya ke toko buku.
Senin Pagi
“Huft, melelahkan sekali upacara kali ini” keluh ku
“Oh ya?” tiba-tiba sebuah suara mengagetkanku, saat ku tengok ke belakang, ternyata itu suara Alif. Jantungku berdegup kencang.
“Eh iya” jawabku
“Oh ya, makasih ya kemarin” katanya
“Iya, sama-sama. Bagaimana bukunya bagus nggak?”
“Iya bagus, ceritanya seru banget. Kapan-kapan kita beli buku bareng lagi yah!” ajaknya
“Dengan senang hati” jawabku
‘Sungguh hari yang menyenangkan’ pikirku
“Door!”
“Waa, dasar kamu ya Lin. Cuma bisa buat aku kena serangan jantung tau nggak!” bentakku
“Ya maaf deh, lagian sii senyum-senyum sendiri” jawab Linda
Kelas 8A
“Cha, pinjem penggaris dong” pinta Alif yang tiba-tiba muncul di hadapanku
“Eh, Ini” jawabku sambil menyodorkan sebuah penggaris
“Makasih” jawabnya
“Ehemm ciyeee” kata Linda
“Apaan sii Lin” bentakku
Alif hanya tersenyum
“Eh ada apa? Chaca jadian sama Alif ya?” sambar Lisa si biang gosip
“Engga kok, jangan percaya Linda deh” kataku
“hehehe” senyum Linda
Tiba-tiba Felia muncul dan mengomentari potongan rambut baru Alif,
“Wiih, potongan rambutmu keren banget Lif” komentar Felia
“Hehe, iya dong” sahut Alif
Mereka terus melanjutkan obrolannya sambil sesekali tertawa.
Aku yang panas melihat semua ini segera keluar kelas. Linda yang melihatku segera mengejarku
“Sabar lah Cha,” hibur Linda
“Aku nggak nyangka orang yang selama ini aku anggap sahabat tega melakukan ini” kataku
“Udahlah Cha. Tuh bel udah bunyi mending kita cepet-cepet masuk kelas” ajak Linda
Berkali-kali Felia melakukan hal yang sama. Hingga suatu hari ku beranikan diri untuk menegur Felia,
“Fel, kamu kok tega banget si sama aku” kataku
“Jahat gimana maksud kamu Cha?”
“Kamu kan tau, aku tu suka sama Alif. Tapi kenapa kamu sekarang malah sengaja ngedeketin Alif?” jelasku
“Oh jadi kamu cemburu?”
“Hem” jawabku singkat
“Ya udahlah, gak usah cemburu lagi gak penting juga kan” kata Felia
Benar-benar sakit hatiku mendengar kat-kata Felia. Aku segera pergi meninggalkannya.
2 hari sudah aku mendiamkan Felia, bahkan menyapanya pun tidak. Perlahan-lahan aku bisa menghilangkan rasa cintaku pada Alif, namun belum rasa kesalku pada Felia.
Hingga sepulang sekolah,
“Chaca!” panggil Felia
Aku hanya diam dan menengok ke belakang
“Aku minta maaf” kata Felia
Aku masih diam
“Oke, aku akui aku memang salah. Aku minta maaf” jelasnya
“Baiklah, aku maafkan. Lagipula aku sudah tidak menyukai Alif lagi. Karena sahabat lebih baik daripada cinta” jawabku
“Terimakasih Chaca yang cantik” puji Felia

0 komentar:

Posting Komentar